2 Berita Yang Trending Di Korea Dan Menjadi Perbincangan Publik

2 Berita Yang Trending Di Korea Dan Menjadi Perbincangan Publik – Dalam seminggu terakhir ini ada dua berita yang terbilang sangatlah viral di negara Korea. Bahkan karena saking trendingnya membuat orang-orang yang berada di luar negara tersebut ikut memantau informasinya. Salah satunya yaitu berita tentang Korea Utara yang menembakkan rudal menjelang kedatangan wakil presiden Amerika Serikat ke wilayahnya. Untuk lebih jelasnya tentang berita itu langsung saja baca ulasan di bawah ini.

Layanan Kereta Barang Lintas Batas Antara Cina dan Korea Kembali Beroperasional

Setelah sempat terhenti selama 5 bulan, kini operasi kereta barang lintas batas antara negara Cina dan Korea Utara kembali dibuka. Diketahui sebelumnya operasi kereta barang antar kedua negara tersebut sempat dihentikan tepatnya pada 29 April yang lalu. Namun pada hari ini senin tanggal 26 September 2022 kantor berita Yonhap telah melaporkan bahwa kereta barang dari Dandong berhasil menyeberangi jembatan dan diperkirakan kendaraan tersebut akan menuju di salah satu kota di negara Korea Utara yakin Sinuiju. Pada saat Tiongkok menghentikan layanan kereta barang itu setelah sebelumnya berbicara dengan Korea Utara terkait penyebaran covid-19 di perbatasan Dandong. Tidak lama setelah itu Korea Utara melaporkan penduduk pertamanya terinfeksi covid-19 yang kini telah berakhir. Penangguhan operasional kereta barang Pada bulan April yang lalu itu dilakukan kurang lebih selama 4 bulan. Setelah sebelumnya Korea Utara melonggarkan peraturan pembatasan sosial pandemi covid-19 di daerah perbatasan yang sudah dilakukannya sejak awal tahun 2020. Dalam hal ini organisasi kemanusiaan global menyalahkan tindakan pembatasan yang terlalu ketat dari Korea Utara tersebut. Pasalnya akibat kebijakan tersebut membuat kondisi perekonomian di berbagai negara menjadi buruk dan beresiko mengganggu pasokan makan jutaan orang yang ada di dunia. Sebelum layanan itu kembali beroperasi, tepatnya pada bulan lalu yang lalu pemimpin Korea Utara yakin Kim Jong-un telah mengumumkan kemenangan atas berhasil menangani covid-19. Kemudian di bulan Mei Kim Jong-un menyuruh agar segala peraturan maksimal terkait covid 19 untuk segera dicabut. Meskipun sebelumnya dirinya meminta agar Korea Selatan selalu mempertahankan pembatasan anti pandemi yang kuat. Hingga saat ini diketahui Korea Utara belum pernah mengkonfirmasi jika ada warganya yang terinfeksi covid-19. Hal itu dikarenakan sedikitnya ketersediaan alat untuk memeriksa covid-19 tersebut. Sementara tidak sedikit pakar meragukan angka yang disajikan oleh pemerintah Korea Utara tersebut.

Untuk Pertama Kalinya Korut Menembakkan Rudal Balistik Jelang Kedatangan Wakil Presiden Amerika Serikat

Pada hari Minggu tanggal 25 September 2022 Korea Utara telah menembakkan rudal balistiknya ke arah laut lepas di pantai Timur. Diketahui kegiatan itu dilakukan oleh Korea Utara menjelang kunjungan wakil presiden Amerika Serikat bernama Kamala Harris. Menurut militer Korsel, negaranya telah menembakkan rudal balistik itu dalam jarak pendek tunggal di dekat Taechon provinsi Pyongyang Utara. Di mana rudal pertama ditembakkan sekitar pukul 07.00 pagi waktu setempat dan berhasil melayang setinggi 600 km dengan kecepatan mach 5. Kepala staf gabungan Korea Selatan yakin Kim Seung Kyum mengatakan jika peluncuran rudal yang dilakukannya itu merupakan tindakan provokasi serius untuk mengancam perdamaian dan keamanan di semenanjung Korea dan komunitas internasional.Setelah menembakkan rudal tersebut, kepala staf gabungan Korsel dan komandan pasukan Korea Amerika Serikat kemudian membahas situasi serta menegaskan kembali kesiapan terkait menanggapi berbagai macam ancaman dari Korea Utara. Untuk membahas langkah-langkah tanggapan tersebut dewan keamanan nasional Korsel mengadakan sebuah pertemuan darurat.Menurut Yasukazu Hamada yang merupakan menteri pertahanan Jepang, memprediksi jika rudal yang ditembakkan itu ketinggian maksimum bisa mencapai angka 50 km. Selain itu kemungkinan besar rudal tersebut bisa terbang pada lintasan yang tidak teratur. Menteri pertahanan Jepang itu juga mengatakan rudal yang ditembakkan tadi jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Negeri sakura dan tidak menimbulkan gangguan lalu lintas di udara maupun darat.

Sedangkan para ahli mengatakan jika rudal jarak pendek yang diujicobakan oleh Korut itu dalam beberapa tahun terakhir sudah dirancang khusus untuk menghindari pertahanan rudal dengan bermanuver selama penerbangan. Selain itu rudal tersebut juga melayang pada lintasan yang lebih rendah daripada prediksinya. Hamada mengimbuhkan, jika Negeri sakura saat ini sudah menyampaikan protes melalui kedaulatan Korut tepatnya di Beijing. Peluncuran rudal itu sengaja dilakukan setelah kedatangan kapal induk Amerika Serikat dengan tenaga nuklir USS Ronald Reagen di Korsel. Diketahui kapal induk dari Amerika Serikat itu akan ikut berpartisipasi dalam latihan bersama dengan beberapa pasukan Korut. Sedangkan untuk waktu latihannya dimulai pada tanggal 26 hingga 29 September 2022. Tidak hanya itu saja rudal tersebut juga akan ditembakkan menjelang kunjungan harus ke Seoul pada pekan depan.

Perlu diketahui bahwa ini merupakan pertama kalinya Korea Utara melakukan tembakan rudal setelah sebelumnya berhasil meluncurkan 8 rudal balistik dalam jarak pendek pada satu hari di awal Juni yang lalu. Tindakan ini mengakibatkan Amerika Serikat menyerukan lebih sanksi sebab telah melanggar resolusi dewan keamanan PBB. Di mana negara Korut telah menolak resolusi PBB, mereka menilai jika resolusi PBB itu merupakan pelanggaran kedaulatan untuk mempertahankan diri dan eksplorasi ruang angkasa. Bukan hanya itu saja Pyongyang juga sudah mengkritik latihan militer gabungan yang dilakukan Amerika Serikat dengan Korsel. Menurutnya latihan itu dinilai sebagai bukti kebijakan permusuhan di antara mereka berdua. Selain itu Rusia dan Cina juga telah mengkritik latihan yang dilakukan oleh kedua negara tersebut. Di mana Rusia dan Cina meminta agar semua pihak menahan diri supaya tidak meningkatkan ketegangan di antara kawasan tersebut. Diketahui sebelumnya Korea Utara belum pernah melakukan sejumlah uji coba rudal di tahun ini. Termasuk di dalamnya jenis rudal balistik antar kedua benua. Itu artinya rudal yang ditembakkan tadi merupakan pertama kalinya di tahun ini sejak 2017 lalu.